Laporkan Penyalahgunaan

Label

Langsung ke konten utama

Belajar menulis hari pertama: Are you benefit, or not?

 

Milenial sekarang pasti gak asing sama yang namanya FWB atau friend with benefit. Istilah ini digunakan untuk hubungan dua orang yang memiliki koneksi platonik saling menggunakan satu sama lain untuk seks. sederhananya yaitu ketika perempuan dan laki-laki secara fisik sangat intim namun mereka tidak memiliki komitmen apapun. Ini berarti mereka hanya menikmati untuk berhubungan intim saja, tidak ada romantisme dan ikatan apapun. Tidak ada kencan, tidak ada hubungan, nongkrong bareng berarti bertemu dan melakukan seks.

Aku pernah memiliki FWB. Dan jika merujuk dari penjelasan di atas, kita memang benar melakukannya seperti itu. Punya pacar? Kebetulan saat itu hanya dia yang memiliki pacar. Aku memang memiliki hasrat untuk selalu bersamanya, namun sayangnya aku belum mau terikat komitmen apapun. Aku akan hadir disaat dia membutuhkanku. Selebihnya tenggelam di dunia masing-masing.

aku tipikal orang yang lebih senang menjalin hubungan seperti ini daripada harus komitmen tapi akhirnya kandas juga. sebelum aku mampu berpikir, aku pernah memiliki 3 FWB sekaligus. Keuntungan mereka menjalin hubungan seperti ini denganku adalah; mereka memiliki teman yang selalu siap di ajak kemana-kemana. jadi temen kondangan paling seringnya sih. Atau pura-pura jadi pacar mereka gara-gara mereka capek di kejar-kejar fansnya. siasatku, bagaimana caranya mereka nyaman dan menghormatiku untuk tidak melakukan hubungan intim. Memang benar, dompet dan segala keinginan aman di turutin, tapi ya capek juga setiap hari harus ngatur jadwal ketemu. Hampir tiga bulan aku seperti ini, karena capek akhirnya aku memutuskan untuk komitmen dengan satu orang pria dan berakhir kandas juga. haha.

Seperti yang dijelaskan di atas, hanya fisik yang terlihat intim namun tidak ada komitmen. Lalu bagaimana kalau ternyata menyimpan perasaan? Ya sebenarnya itu gak salah. Perasaan kan hak miliki setiap orang. Tinggal balik lagi bagaimana orang tersebut mengatur perasaannya. Kalau aku yang berada di posisi ini misalnya aku jatuh cinta terhadap FWB-ku, ya utarakan saja. Hanya mengutarakan bukan berarti ingin meminta komitmen kan? Tapi sebenarnya hal ini salah, karena keluar dari penjelasan di atas. Nah, sebaiknya kalau hal seperti ini sudah terjadi mending balik kanan bubar jalan dan cari FWB baru.

Menurutku, memiliki FWB harus hati-hati. Aku menyarankan untuk mencari tahu asal usulnya. Karena berorientasi pada hubungan intim, jadi harus memastikan kalau dia “bersih”. Selain itu, jika “bermain” pun harus menggunakan alat kontrasepsi. Jangan sampai kejadian, udah mah FWB eh ternyata hamidah gara-gara telat ngangkat. Pilihlah yang memiliki “permainan” dan performa yang bagus. Buat apa punya FWB yang berorientasi ke hubungan intim kalau tidak bisa memuaskan? Selain itu, kita juga harus memperhatikan apakah dia punya pacar? Rewel dan galakkah pacarnya? Soalnya kalau hal ini gak dipertimbangin bakal jadi repot nantinya. Padahal kan sama-sama mau, tapi ternyata kalau dia malah membela pacarnya saat ketahuan kan menyebalkan sekali. Siap sedia saat dibutuhkan 24 Jam. Kenapa hal ini dimasukkan ke dalam saran, ya percuma aja kalau kita butuh dianya gak ada. Cari yang dompetnya tebal, ganteng, dan memiliki sopan santun dasar yang baik. haha. Aku rasa saran aku yang terakhir ini susah banget terdapat dalam satu orang. Tapi kalau memang benar tidak ada orang yang seperti itu, yang harus diperhatikan adalah dia memiliki sopan santun dasar. Kalau seseorang sudah menerapkan sopan santun dalam hidupnya, dia akan memperlakukan kita dengan baik.

Jangan sampai udah mah FWB ternyata jauh banget dari standar yang kita punya. Terus keuntungannya disebelah mana? Butuh teman chat? Mending download aplikasi robot aja kalau begitu. Punya FWB berarti kita memiliki seseorang untuk memberikan afeksi. jangan FWB ketika kita hanya dibutuhkan karena dia sedang birahi. Hal yang kayak gini sebenarnya sepele tapi punya dampak besar. Ini bisa jadi memendam perasaan buruk dan menyebabkan kita menjadi tidak percaya diri dan selalu menyalahkan diri sendiri kalau kita sampah tidak berguna atau bahkan murahan. Oh iya, saling memberikan afeksi itu wajar, tapi jangan sampai terlalu royal ya. karena kadang-kadang akan dipertahankan sebagai sumber finansialnya. Bahaya banget kan kalau punya parasit.

FWB just FWB. Rasa nyaman dan sayang pasti ada namun itu hanya sesaat ketika kita mendapatkan afeksi disaat yang tepat. Ada beberapa kasus berujung baper dan benar menjalin komitmen, namun lebih sering ketika baper malah ditinggal pergi, oleh sebab itu, hati-hatilah. Haha.  




hi! aku Ocin Atrian. hari ini pekerjaanku adalah seorang guru, penari, dan penata make up. Beberapa postingan mengenai "Kimia" adalah murni milikku. hmmm, btw aku sarjana kimia gais heuheu

Komentar