Laporkan Penyalahgunaan

Label

Langsung ke konten utama

KIMIA INDUSTRI: INDUSTRI ASAM NITRAT

 

1               BAB I   PENDAHULUAN

1.1         Pengertian dan Sejarah Asam Nitrat

Asam nitrat berupa cairan bening, yang muncul berwarna kuning. Memiliki bau tersedak dan sangat korosif.  Asam nitrat juga merupakan komponen yang umum digunakan untuk bahan  pewarna, obat-obatan, material peledak dan fungisida dan juga dimanfaatkan dalam pengolahan air, pembuatan serat dan polimer, seperti nilon dan untuk pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas. Sebagai asam nitrat bereaksi dan corrodes logam digunakan untuk membersihkan, etsa dan plating permukaan logam. Asam nitrit dapat bereaksi bila dicampur dengan senyawa organik lainnya, yang nantinya sebagai komponen dalam beberapa bahan bakar roket. Seperti yang digunakan dalam pembuatan beberapa bahan peledak, yaitu nitrogliserin dan trinitrotoluena (TNT).

Asam nitrat adalah zat pengoksidasi yang kuat yang mana besar kemungkinan untuk aplikasi dalam pengolahan kimia. Asam nitrat ini diproduksi secara komersial sebagai agen nitrat, zat pengoksidasi, zat pengaktif, agen penghasil dan penghidrolisis. Produksi di dunia, sekitar 65% dari semua asam nitrat yang diproduksi digunakan untuk proses produksi ammonium nitrat khususnya untuk pembuatan pupuk. Pembuatan pupuk nitrogen mewakili proporsi  terbesar penggunaan asam nitrat. Pupuk ini, umumnya dengan kandungan nitrogen tinggi, menyediakan nitrogen aktif dalam bentuk amonium nitrat atau nitro fosfat yang dibentuk oleh reaksi asam nitrat. Ada beberapa Negara tertentu  seperti Jepang, bahwa jepang ini salah satu yang tidak menggunakan pupuk nitrat karena  mungkin pupuk nitrat untuk pertanian di jepang kurang sesuai sehingga  konsumsi asam nitrat oleh industri bahan peledak dan kimia lebih diutamakan. Di AS, sekitar 65 persen asam  nitrat  (HNO3) yang diproduksi dan  dikonsumsi dalam pembuatan pupuk, misalnya amonium nitrat, dan tambahan 4 sampai 5% digunakan untuk potasium nitrat dan nitro fosfat.  Asam nitrat yang diproduksi secara massal dengan menggunakan oksidasi katalitik ammonia dengan udara, untuk mendapatkan nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida.

Bagi kalangan saintis kimia tidak asing lagi dengan yang namanya aqua fortis /azotic acid yang lebih dikenal dengan  istilah asam  nitrat  (HNO3). Pada dasarnya asam nitrat tidak mungkin muncul dengan sendirinya, pasti ada ahli yang kemudian mengembangkan sampai kemudian bisa digunakan oleh banyak orang  dan sampai pada generasi kita.

Dalam sejarahnya disebutkan bahwa asam nitrat pertama kali disintesis sekitar 800 M oleh  ilmuwan Arab Jabir ibnu Hayyan dan nama lengkapnya Abu Musa Jabir bin Hayyan yang  mencampurkan beberapa bahan yaitu cyprus vitriol, salipeter, dan alum. Kemudian seluruh bahan tersebut didistilasi, sebagiannya untuk menarik air keras yang memiliki sifat pelarut tinggi, dimana kekuatan melarutkan asam akan sangat bertambah jika dicampur dengan beberapa  amoniak, dan  nantinya hasil ini digunakan untuk melarutkan  emas, perak dan sulfur, yang menghasilkan cairan tidak berwarna yang disebut aqua fortis. ada juga yang menyebutnya sebagai larutan aqua regia yang berfungsi untuk melarutkan emas. Aqua regia atau disebut juga air raja adalah salah satu bahan kimia yang dibuat  oleh para ilmuwan kuno yang merupakan salah satu dari beberapa reagen dalam melarutkan emas dan platinum.

Seiring berkembangnya zaman, banyak  para ilmuwan yang mencoba meneliti hal tersebut seperti Milner (1798) yang menghasilkan nitrogen oksida dan asam dari mangan dioksida dalam keadaan berlebih dengan oksidasi ammonia uap. Sampai pada tahun 1900, sebelum berpindah operasi ke sebuah pabrik di Norwey, asam nitrat diproduksi di Chile Amerika Selatan  dari sodium nitrat  dengan asam sulfat secara komersial. Sedangkan Asam nitrat yang diproduksi di pabrik Norwey berasal dari nitrogen dengan oksigen menggunakan elektrik furnace.

1.2         Industri Asam Nitrat

Dewasa ini, kebutuhan  manusia sangat bergantung dengan cara yang mudah, cepat, dan murah, dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih. Industri kimia muncul pada  peradaban tahun  1900-1970. Industri kimia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Di  era sekarang ini, industrialisasi sangat berkembang penting dalam perkembangan teknologi. Sehingga perlu adanya  pengembangan pada sektor industri terlebih industri kimia, baik dalam  bentuk dasar, setengah jadi maupun bahan jadi. Salah satunya industri asam  nitrat.

Industri  Asam nitrat banyak digunakan dalam industri kimia seperti bahan peledak, zat warna, pembuatan bahan organik  sintesis dan masih banyak lagi yang menjadikan asam nitrat sebagai bahan dasar untuk  industri. Banyak industri yang memproduksi bahan baku dasar maupun sintetik. Arti dari Industri itu sendiri mengubah bahan dasar menjadi bahan produk yang nantinya akan digunakan untuk keperluan industri lain yang membutuhkan bahan dari hasil industri tersebut,  yang nantinya akan menjadi sebuah produk untuk konsumen.


2               BAB II   PEMBAHASAN

2.1         Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Asam Nitrat (HNO3)

2.1.1        Amonia (NH3)

Amonia merupakan bahan anorganik utama yang penting. Amoniak juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk seperti urea yang digunakan pada bidang pertanian oleh masyarakat luas.  85% produksi di seluruh dunia menggunakannya untuk  pembuatan pupuk sintetis. Produksi amoniak mewakili indikator ukuran industri pupuk di suatu negara. Pemanfaatan amoniak sebagai bahan dasar untuk pembuatan pupuk terutama bidang pertanian sangat efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang unggul. Semua pabrik produksi amonia di dunia beroperasi sesuai dengan prinsip dasar yang sama yaitu reaksi nitrogen (N2) dan hidrogen (H2) dalam reaktor tekanan terisi katalis pada suhu antara 400 dan 500 ° C, tekanan antara 100 dan 1000 bar dan pemindahan amonia yang terbentuk dari reaksi gas. Salah satu manfaat amoniak adalah membuat suatu senyawa nitrogen lain seperti ammonium klorida, asam nitrat dan ammonium nitrat. Amoniak cair dapat digunakan sebagai pendingin karena sifat kimianya dan sifatnya yang sukar bereaksi. Amoniak dapat digunakan untuk  pendingin AC, dimana 1 gram amoniak dapat menyerap 327 kalori panas dari lingkungannya. Titik didih amoniak kurang lebih -33oC. Zat ini dapat meledak apabila bereaksi dengan udara dengan persentase 13.28%.  Material peledak yang digunakan adalah ammonium nitrat yang penggunaannya merambah di bidang non-militer. Untuk asam nitrat, pembuatannya dilakukan dengan proses Ostwald yaitu amoniak dioksidasi (dibakar) melalui pemanasan dengan oksigen. Asam nitrat secara umum digunakan sebagai reagen laboratorium serta bahan dasar dalam bahan peledak.  Amoniak bisa diuraikan sehingga akan menghasilkan hidrogen, dimana  pada bidang metalurgi  amonia dapat digunakan seperti pada proses nitrasi lembaran alloy untuk mengeraskan permukaannya. Dan untuk penggunaan lainnya dalam skala kecil digunakan untuk zat-zat dalam pembersih rumah tangga tertentu.

 

2.1.2        Oksigen

Adapun oksigen itu sendiri merupakan suatu unsur yang sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup yaitu manusia. Adapun pengertian dari oksigen itu sendiri merupakan suatu unsur yang berada di alam dan sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup yaitu manusia, tumbuhan dan hewan. Selain berperan sebagai proses respirasi manusia dan hewan oksigen juga memiliki kegunaan seperti di bidang industri. Kegunaan oksigen di bidang industri itu sendiri seperti untuk kegunaan pesawat terbang, sebagai peralatan untuk peranti pernapasan di rumah sakit, membantu pembakaran, menerbangkan pesawat.

Dalam tubuh manusia terdapat bakteri aerob yang hidup dikarenakan adanya oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Dan bakteri inilah yang bekerja sebagai terjadinya penguraian limbah oleh bakteri aerob di dalam usus manusia. Dalam sistem pernapasan oksigen ini sangat diperlukan dan bermanfaat untuk sistem pernapasan makhluk hidup. Peran oksigen ini sebagai kebutuhan metabolisme terhadap tubuh. Pada pernapasan manusia ataupun binatang terdapat hemoglobin atau sel darah merah.

2.1.3        Natrium Nitrat

Gurun Acatama Chili adalah salah satu sumber penghasil bijih caliche terbesar di dunia, dimana biji caliche ini lah yang akan di olah atau di proses menjadi natrium sulfat, natrium nitrat, kalium nitrat dan iodin. Natrium nitrat merupakan tipe garam (NaNO3) yang telah lama digunakan sebagai komposisi bahan peledak dan dalam bahan bakar padat roket, juga pada kaca, pelapis tembikar dan telah ditambang secara luas.

Natrium nitrat juga dapat diperoleh secara sintetis dengan mereaksikan asam nitrat dengan natrium karbonat atau natrium bikarbonat (abu soda). Natrium nitrat memiliki sifat antimikrobial sehingga digunakan sebagai pengawet makanan. Senyawa ini ditemukan secara alami dalam sayuran hijau berdaun. Selain itu, senyawa ini memiliki manfaat bagi kesehatan dalam menambah oksigen pada darah, selain itu juga memiliki efek samping pada kesehatan khususnya jika digunakan dalam dosis tinggi.

Dalam proses pembentukannya asam nitrat tidak mutlak diproduksi dari satu bahan baku saja melainkan ada bahan baku lain yang menunjang atau sebagai alternatif lain, salah satunya natrium nitrat. Salah satu kegunaan asam nitrat sendiri ialah sebagai bahan peledak begitupun dengan natrium nitrit yang telah lama digunakan sebagai komposisi bahan peledak. Asam nitrat dapat diproduksi dengan konsentrasi 96%  menggunakan proses retort dari bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat. Asam nitrat yang secara massal diproduksi di industri  dapat dibuat dengan proses retort. Reaksi pembentukan asam nitrat dari asam sulfat dan natrium nitrat dengan proses retort merupakan reaksi bolak-balik dimana gugus H yang dilepaskan kemudian diikat oleh natrium nitrat sehingga diperoleh produk asam nitrat. Pada proses pembentukan asam nitrat dengan proses retort suhu operasi yang digunakan antara 150-200 o C selama 12 jam. Selama waktu proses pembuatannya asam nitrat mengalami dekomposisi karena adanya panas yang dihasilkan dari reaksi sehingga suhu reaktor harus dalam keadaan stabil. Kemudian  Asam nitrat akan menguap pada suhu 110-130 0 C selanjutnya dilewatkan pada kondensor. Hasil penguapan berupa gas akan dipisahkan dengan separator, dan menghasilkan asam nitrat dengan konsentrasi 96-99%. Gas yang tidak berembun berkisar antara 10-12% dari asam nitrat  akan keluar melalui  reaktor. Gas yang tidak berembun diserap oleh air dalam absorber. Hasil cairan absorber inilah yang menghasilkan asam nitrat dengan kadar 60-70%.

2.1.4        Asam Sulfat

Dalam beberapa tahun terakhir pembuatan sulfur dioksida dan asam sulfat telah meningkat berorientasi pada unsur sulfur sebagai bahan awal. Di seluruh dunia, lebih dari 60% asam sulfat segar dihasilkan dari unsur sulfur dan 80% di AS.

2.1.5        Katalis

Katalis yang digunakan untuk mengonversi ammonia menjadi nitrogen oksida (NO) adalah Pt murni, namun secara komersial (industri) menggunakan campuran platina dan rhodium sebagai katalis nya. Campuran ini biasanya 4-10% dengan diameter sampai 4 m (dengan 1024 jerat /cm2 dan ketebalan kawat 0,06 sampai 0,076 mm, untuk tekanan yang lebih tinggi). Untuk standar pabrik memakai Rh 10%. Dengan penambahan produk ini dapat meningkatkan konversi dan mengurangi katalis yang hilang pada temperatur oksida yang relatif tinggi, serta dapat memperpanjang umur katalis. Selama pembakaran logam akan diperkaya oleh Rhodium, hal ini akan meningkatkan aktivitas katalis. Karena Rhodium harganya lebih mahal dari pada platina, maka komposisi yang optimal 5-10% rhodium. Platina yang hilang saat reaksi berlangsung disebabkan oleh penguapan dan abrasi.

2.2         Proses Produksi Asam Nitrat (HNO3)

Pada skala industri kimia, pembuatan asam nitrat menggunakan proses Oswald. Proses Ostwald memiliki banyak kegunaan dan manfaat baik di bidang industri maupun bidang kesehatan. Asam nitrat yang telah diproses, biasanya banyak digunakan untuk berbagai macam produk untuk industri lain salah satunya pupuk dan obat-obatan. Dan ada beberapa senyawa kimia yang juga direaksikan dengan asam nitrat yang kemudian digunakan untuk bahan bakar dan bahan peledak (misalnya trinitrotoluene).Seperti halnya proses-proses kimia yang lainnya, dalam pembuatan asam nitrat terjadi yang namanya suatu reaksi kimia. Dalam proses pembuatan asam nitrat terdapat beberapa metode yaitu:

2.2.1        Metode Oswald

Pada metode ini, dikembangkan oleh seorang pakar kimia asal Jerman yaitu Wilhelm Ostwald (1901). Terdapat tiga langkah reaksi eksotermik yang terjadi dalam proses pembuatan asam nitrat seperti yang ditunjukkan secara skematis pada gambar.1 berikut ini.

 

 

 

 

 

 

Gambar.1. Bagan pembuatan asam nitrat proses ostwald

Ketiga langkah reaksi tersebut didasarkan pada hubungan kimia yang sangat berbeda yang mempengaruhi proses operasi. Langkah ketiga biasanya diikuti bagian akhir pemurnian gas, untuk mencegah emisi gas nitrat.

Tahap awal campuran Oksigen dan ammonia dimasukkan kedalam reaktor yang berisi katalisator platinum-rhodium 4-10%  pada suhu 8200C - 9500C baik pada tekanan atmosfer maupun pada tekanan 12 bar dan dihasilkan nitrogen oksida. Dimana reaksi yang terjadi yaitu:

4NH3 + 5O2                     4NO + 6H2O               H= -904 kJ/mol

 

Proses katalitik yang terjadi pada tahap ini merupakan proses katalitik yang paling efisien dalam industri kimia karena memiliki waktu yang singkat (10-11 s), dan perbandingan faktor kapasitas komponen campuran (selektivitas) yang sangat baik. Pada proses oksidasi , pemampatan udara setelah penyaringan dilakukan pada 6 atm/100 psi. Ammonia (NH3) diuapkan dengan menggunakan evaporator atau alat untuk menguapkan dan dipisahkan dengan separator yang selanjutnya dicampur dengan udara yang sudah dikompresi. Udara dan Amonia dipanaskan terlebih dahulu dengan menggunakan furnace agar dicapai suhu yang kemudian dimasukan ke dalam reaktor dan terjadi proses oksidasi antara ammonia dan udara. Dalam pembakaran ammonia, NO yang dihasilkan adalah 94 - 98% tergantung pada suhu, tekanan dan laju alir. Reaksi eksotermik yang terjadi dalam proses ini yaitu :

4NH3 + 3O2                     N2 + 6H2O                  H= -1268 kJ/mol

4NH3 + 4O2                     2N2O + 6H2O             H= - 1105 kJ/mol

 

Campuran pembakaran mengandung sampai 13% volume amonia, berada di bawah batas ledakan bawah untuk campuran amonia-udara (15,5% volume pada 1 bar ). Pada tekanan operasi yang lebih tinggi, konsentrasi amonia dalam campuran pembakaran lebih rendah (di bawah 11%), karena batas ledakan yang lebih rendah berkurang dengan meningkatnya tekanan operasi. Rasio NH3: udara harus bervariasi dengan tekanan operasi agar tetap di bawah batas ledakan bawah.

Selanjutnya nitrogen (II) oksida dari tahap pembakaran mengandung gas oksida nitrat yang sangat panas. Untuk mengurangi suhu, maka dilakukan pendinginan, dan kandungan panas digunakan untuk produksi uap atau pemanasan gas buang. Setelah Nitrat oksida melalui proses pendinginan, dipindahkan ke menara pengoksidasi lain yang kemudian di oksidasi menjadi nitrogen dioksida (NO2) dengan penambahan oksigen atmosfer (udara sekunder).

2NO(g) + O2                                 2NO2(g)                          H =-133 kJ/mol

Hasil yang keluar dari reaktor (gas NO2)  menuju absorber untuk direaksikan dengan air sehingga akan terbentuk asam nitrat yang kemudian dialirkan ke penampung. Bagan proses pembuatan asam nitrat secara lengkap dapat dilihat pada gambar.2 berikut ini.

Gambar.2. Proses pembuatan asam nitrat

 

Unit Penguapan Amonia (Amonia Vaporizer). Unit ini untuk menguapkan amonia. Sebuah penukar panas tipe shell and tube dengan dua lintasan per cangkang pada sisi tabung. Tekanan operasi adalah 1240 kPa. Peralatan yang dibuat berasal dari baja karbon, maka untuk menghilangkan karat pada gas amonia dilakukan filtrasi.

Air Compressor. Kompresi udara dilakukan 2 tahap. Dimana kompresor yang digunakan yaitu tipe axial dan tipe sentrifugal. Kompresi pertama pada tekanan rendah antara 100-310 kPa. Kompresi sentrifugal pada tahap kedua, agar kompresi lebih efisiensi maka kompresi ini bekerja setelah suhu campuran didinginkan.

Converter. Pada unit ini terjadi proses oksidasi antara ammonia dan udara. Dalam pembakaran ammonia, NO yang dihasilkan adalah 94 - 98% tergantung pada suhu, tekanan dan laju alir. Reaksi yang terjadi adalah eksotermik dengan menggunakan katalis. NO yang dihasilkan memiliki suhu yang panas, sehingga dilakukan pendinginan. Yang kemudian dioksidasi kembali menjadi NO2. Gambar.2. berikut ini merupakan converter yang digunakan dalam industri asam nitrat.

Gambar.3. Tiga converter amonia dipasang di pabrik asam nitrat modern yang dioperasikan oleh Imperial Chemical Industries Limited. Setiap converter memiliki tiga kasa katalis rhodium-platinum, berdiameter 114 inci.

 

Kondensor. Unit ini merupakan unit pendingin. Sebagai media pendinginnya  digunakan air deionisasi. Terbentuknya asam nitrat encer dengan kisaran 40-50% diperoleh dari hasil kondensasi.

Absorber. Pada unit ini merupakan proses terakhir dalam pembuatan asam nitrat. Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya. Pada pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2). Proses pembuatan asam nitrat tahap akhir berlangsung dalam kolom absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat.  Kolom absorpsi mempunyai empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan konsentrasi 60% berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih dari 200 ppm.

 

2.2.2        Proses Retort

 

Selain proses oksidasi, proses lain yang bisa digunakan yaitu Proses retort atau metode valentiner dimana asam sulfat (93%) dan natrium nitrat (96%) digunakan sebagai bahan bakunya. Reaksi yang terjadi yaitu:

 

NaNO3 + H2SO4                 HNO3 + NaHSO4

 

Reaksi Natrium nitrat dan asam sulfat di dalam reactor berlangsung secara eksotermik selama 10-12 jam dengan temperatur antara 1500C - 2000C. Selama proses ini, suhu harus dijaga karena apabila suhu terlalu panas, asam nitrat akan mengalami penguraian. Asam nitrat akan mengalami penguapan dan hasil uapnya melalui kondensor partial yang kemudian separator akan memisahkan gas dan embunan yang dihasilkan sehingga konsentrasi cairan asam nitrat 96-99%. Gas dalam reactor yang tidak mengembun akan keluar. Persentase gas yang tidak mengembun sekitar 10-12% . Asam nitrat hasil cairan absorber menghasilkan kadar 60-70 %. Hasil samping reaktor berupa campuran NaHSO4 dan zat yang tidak bereaksi disebut niter cake. Proses pembuatan asam nitrat dengan metode valentiner dapat dilihat pada gambar.4 berikut:

Gambar.4. Proses pembuatan asam nitrat dengan proses retort

 

2.2.3        Metode Birkelend dan Eyde

Metode ini berkembang di Norwegia pada awal tahun 1903 yang dikembangkan oleh ilmuwan yang bernama E. Birkelend dan S. Eyde. Metode ini merupakan metode yang digunakan di pabrik pertama asam nitrat. Pembuatan asam nitrat berasal dari nitrogen (N2) dengan oksigen (O2) yang direaksikan pada suhu 3000oC melalui busur listrik.  Dimana reaksi yang terjadi yaitu :

N2 + O2                                   2NO

Direaksikan ada suhu 600oC

2NO + O2                                2NO2

Kemudian pada suhu tinggi

3NO2 +H2O                            2HNO3 + NO

 

2.3         Penanganan Limbah

Suatu proses produksi baik dari industri, pertambangan, maupun rumah tangga yang menghasilkan bahan sisa yang disebut dengan limbah. Adapun limbah yang dihasilkan dari industri asam  nitrat yaitu bahan buangan cair, bahan buangan padat, dan bahan buangan gas. Dalam pengolahannya didasarkan pada jenis buangannya.

2.3.1        Pengolahan bahan buangan cair

Air sanitasi dan limbah cair utilitas merupakan limbah cair yang dihasilkan dalam industri asam nitrat. Dalam pengolahannya air limbah dari domestic seperti air cucian piring dan air mandi akan dibuang langsung ke saluran pembuangan. limbah cair yang berasal dari pembuatan asam nitrat akan di kelola oleh IPAL (instalasi pengolahan air limbah), sedangkan limbah yang berupa oli bekas atau limbah cair utilitas akan di bakar dalam incinerator, sebelum dibakar dalam incinerator limbah cair utilitas akan ditampung terlebih dahulu dalam suatu tangki.

Limbah cair yang dikelola oleh IPAL dalam  proses pengolahannya digunakan beberapa peralatan yaitu bak penampung 1, neutralizer, tangki koagulasi, tangki flokulasi, clarifer1, bak penampung 2, bak activated sludge, clarifier 2, bak penampung 3, dan bak penampung 4. Skema pengolahan limbah cair dapat dilihat dalam gambar.5.        

Dapat dilihat bahwa dalam pengolahnya air limbah dengan sedikit asam nitrat dari proses produksi akan ditampung sementara dalam bak penampung 1 sebelum dialirkan dalam bak neutralizer. Dimana dalam bak neutralizer akan  menetralkan PH air limbah dengan penambahan Na2CO3. Tujuan dari penetralan ini untuk mempermudah dalam proses pengendapan dalam bak clarifier dan juga tidak akan membahayakan ekosistem lingkungan. Air limbah netral selanjutnya akan melalui  proses koagulasi pada tangki koagulasi, proses koagulasi dilakukan dengan adanya penambahan coagulant aluminium sulfat dimana akan terbentuk flok-flok  akibat adanya pengikatan-pengikatan partikel halus pada air limbah. Flok-flok tersebut akan mengendap pada bak clarifier. Pada tangki koagulasi terdapat alat pengaduk yang dioperasikan dengan cepat. Air limbah dengan flok-flok halus yang terbentuk pada tangki koagulasi sebelum dialirkan pada bak clarifier, terlebih dahulu akan dialirkan dalam tangki flokulasi. Dalam tangki flokulasi akan terjadi proses flokulasi dimana flok-flok halus akan dibuat menjadi agregat yang lebih besar dengan adanya penambahan polyelectrolyte. Sama hal nya dengan tangki koagulasi, tangki flokulasi juga terdapat alat pengaduk namun dalam pengoperasiannya dilakukan dengan lambat. Selanjutnya air limbah akan dialirkan kedalam bak clarifier1. Pada bak ini sebagian air limbah akan mengendap dan sisanya akan dialirkan pada bak activated sludge. Air limbah yang mengendap kemudian akan membentuk suatu endapan dan endapan tersebut akan ditampung pada bak penampung 2. Sedangkan cairan yang tidak terendapkan kemudian akan dialirkan pada bak activated sludge, dimana cairan tersebut akan diuraikan dengan bantuan bakteri aerob. Hasil penguraian akan dialirkan dalam bak clarifier 2 yang merupakan bak akhir dalam pengolahan air limbah. Air limbah yang terbentuk pada bak clarifier 2 kemudian akan ditampung dalam bak penampung 3 sedangkan sebagian yang tidak terbentuk akan dialirkan kembali pada bak activated sludge dan sebagian lagi dibuang.  Pada bak activated sludge dimana bakteri tersebut akan menguraikan senyawa-senyawa organik pada air limbah. Air limbah yang telah melalui proses-proses tersebut akan ditampung pada bak penampung 4 sebelum dibuang ke lingkungan. Dalam prosesnya akan dilakukan  pengecekan  kelayakan air limbah seperti pH, BOD, dan COD.

2.3.2        Pengolahan Limbah Padatan

Pengolahan  limbah-limbah  padatan yang dihasilkan dalam industri asam nitrat seperti limbah domestic dan unit pengolahan limbah. Pada limbah domestik Akan ditampung dalam bak penampung dan kemudian pengolahan selanjutnya akan dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sedangkan unit pengolahan limbah dalam pengolahannya akan di timbun di dalam.

2.3.3        Pengolahan Limbah Gas

Pengolahannya limbah-limbah gas yang dihasilkan dalam industry asam nitrat dihasilkan dari udara pengeluaran rotary dryer dan juga gas yang dihasilkan dari pembakaran boiler. Udara pengeluaran rotary dryer berupa udara pemanas dengan sedikit Kristal NaNO3.NaCl.H2O, dalam pengolahannya udara pemanas dengan sedikit kristal akan dipisahkan terlebih dahulu dengan menggunakan siklon sebelum dibuang ke lingkungan. Pada gas yang dihasilkan pada pembakaran boiler, dalam pengolahannya udara dibuang melalui stack yang memiliki tinggi lebih ataupun minimal dari 4 bangunan. Untuk mengurangi banyaknya gas yang dibuat harus dilakukan perawatan terhadap boiler sehingga pada saat pembakaran akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dan mengurangi pencemaran udara.

2.4         Penanganan Bahan, Baik Bahan Baku Ataupun Produk  Asam Nitrat

Asam nitrat merupakan larutan NO2 dalam air, dimana dalam dunia perdagangan banyak terdapat berbagai macam konsentrasinya. Banyak digunakan di berbagai macam bahan kimia, digunakan dalam industri pupuk, bahan farmasi, digunakan untuk semacam zat warna, dan sering digunakan untuk reagen di laboratorium. Asam nitrat juga merupakan oksidator kuat yang dimana termasuk  kedalam bahan kimia yang korosif. Senyawa kimia pada asam nitrat (HNO3) merupakan sejenis cairan yang korosif yang tidak berwarna, dimana merupakan asam beracun yang dapat menimbulkan luka bakar. Pada penanganan asam nitrat ini ada yang perlu diwaspadai diantaranya seperti:

2.4.1        Tindakan dan Pertolongan Keselamatan

2.4.1.1       Pada pertolongan pertama

Jika terhirup maka segera lakukan penghirupan udara yang segar. Untuk penanganan yang lebih lanjut segera hubungi dokter.

Jika kontak dengan kulit maka cuci menggunakan air yang banyak, tujuannya untuk menurunkan konsentrasi asam melalui pengenceran, supaya tidak menimbulkan terjadinya efek yang korosif pada kulit. Lepaskan segera pakaian yang terkontaminasi. Bila perlu oles dengan polyethylene glycol 400 untuk mengatasi kontak kulit.

Jika kontak dengan mata  maka bilas dengan air yang banyak sekurang-kurangnya 10 menit dan untuk menindaklanjuti segera panggil dokter.

Jika tertelan maka berikan air minum, tujuannya untuk menghindari muntah ( risiko perforasi).Penanganan lebih lanjut segera panggil dokter.

2.4.1.2     Tindakan terhadap kebocoran dan tumpahan

-             Hindarilah kontak dengan bahan.

-             Jangan sampai menghirup uap atau aerosol.

-             Dan pastikan udara segar yang terdapat di ruangan tertutup.

2.4.1.3     Pembersihan atau penyerapan :

-             Serap dengan bahan penyerap cairan dan juga penetral.

-             Kemudian teruskan ke pembuangan dan segera lakukan pembersihan terhadap area yang terkena tumpahan atau kebocoran tadi.

2.4.1.4     Tindakan terhadap pencegahan kebakaran

Pemadaman : Untuk perlindungan gunakanlah tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai dengan situasi dan lingkungan sekitarnya.

Perlindungan : Gunakan alat perlindungan pernapasan jika anda di posisi yang berbahaya. Dan gunakanlah pakaian pelindung untuk menghindari kontak dengan kulit.

2.4.1.5     Penyimpanan dan penanganan

1)      Untuk mengantisipasi jauhkan dari bahaya yang mudah menyala dan panas. Dan juga simpan pada posisi yang sangat tertutup rapat bila perlu.

2)      Disimpan pada suhu 20C sampai 250C.

3)      Terakhir untuk persyaratan ruang penyimpanan itu sendiri, wadah yang digunakan jangan yang terbuat dari logam. Baik itu logam yang ringan maupun logam yang berat.

 

2.5         Produksi Global Asam Nitrat Di Pasaran

Sebagai bahan kimia yang sangat berguna untuk kehidupan manusia, asam nitrat sering di gunakan sebagai campuran untuk membuat obat-obatan, zat warna hingga bahan peledak. Melihat dari multi fungsinya asam nitrat, banyak sekali perusahan yang melirik dan menjadikannya sebagai produk.

      Di Indonesia sendiri setidaknya ada 3 perusahaan yang menjadikan asam nitrat sebagai produknya. PT Kaltim Nitrate Indonesia setiap tahunnya memiliki kapasitas produksi asam nitrat sebanyak 300.000 ton. Tentunya ini menjadi produsen terbesar di Indonesia. Karena pesaingnya, PT Multi Nitrotama Kimia yang terletak di daerah kawasan industri Kujang Cikampek memproduksi 150.000 ton per tahun. Dan menyusul PT Black Bear Resources Indonesia memiliki kapasitas produksi sebanyak 70.000 ton per tahun.

      Tidak hanya di Indonesia, beberapa Negara di Asia dan Eropa juga memproduksi asam nitrat. Sebut saja China dan Rusia. Di Negara China asam nitrat di produksi sebanyak 1,5 juta ton per tahun dan dijual dengan harga yang murah berkisar antara 15%-20% dibawah harga jual dari produk lokal. Bahkan Rusia menjual asam nitrat 25% dibawah harga jual asam nitrat buatan Indonesia.

      Data dari Asosiasi Produsen dan Distributor Bahan Peledak (Aspro Dispa) konsumsi asam nitrat pada tahun 2017 menurun dikarenakan adanya persaingan harga yang sangat ketat dari produsen dunia. Mengingat kegunaan asam nitrat untuk kebutuhan manusia. Selain itu factor turunnya permintaan bahan peledak untuk tambang juga mempengaruhi.

Walaupun permintaan untuk peledak tambang berkurang namun pemanfaatannya di bidang lain seperti campuran zat warna, obat dan sebagainya setiap tahun permintaannya meningkat.

      Menurutnya, pada tahun 2016 konsumsi asam nitrat menurun 8,77% di banding tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2017 diperkirakan mencapai angka 350.000 ton. Produsen Indonesia sempat berbangga karena pada tahun 2012 konsumsi asam nitrat mencapai 535.691 ton. Berikut data impor perdagangan Asam Nitrat pada tahun 2008-2012 pada tabel.1.

Tabel.1. data impor asam nitrat (BPS 2008-2012).

No

Tahun

Kebutuhan, ton

1

2008

8.966,60

2

2009

10.243,01

3

2010

11.259,75

4

2011

11.187,31

5

2012

12.990,61

         

Jika dilihat pada tabel impor asam nitrat setiap tahunnya semakin meningkat, hal ini dikarenakan kebutuhan bahan-bahan yang menggunakan asam nitrat tiap tahunnya semakin meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

 

Johnson Matthey & Co Limited. (1967). The Manufacture of Nitric Acid, 11, 1-9.

Bldg, H. N. (1989). japan enviromental management assosiation for industry. taito-ku, tokyo 110 japan.

Burditt, G. F. (2012, 03 16). Nitric Acid Manufacture. Journal of the Air Pollution Control Association, 14, 91-93.

England, P. H. (2011, Desember). Compendium of Chemical Hazards: Nitric acid. Nitric acid Toxicological Overview, pp. 1-9.

England, P. H. (2017, Agustus). Compendium of Chemical Hazards: Nitric acid. Nitric acid General Information, pp. 1-4.

England, P. H. (2017, Juni). Compendium of Chemical Hazards: Nitric Acid. Nitric Acid Incident Management, pp. 1-20.

Karl Heinz Buchel, H.-H. M. (2000). Industrial Inorganic Chemistry. Germany: Federal Republic of Germany.

kristanto, p. (2013). ekologi industri. yogyakarta: andi yogyakarta.

Martyn S, R. d. (1989). Chemical Engineering Design Project. New York: Gordon and Breach Science Publishers.

Smith, G. &. (2012). United States Patent US 8.263,036 B2. Method For Manufacturing Nitric , 1-6.

Swertka, A. (2002). A Guide To The Element. New York: Oxford University Press, Inc.

 

 

 

 

 

 

 

hi! aku Ocin Atrian. hari ini pekerjaanku adalah seorang guru, penari, dan penata make up. Beberapa postingan mengenai "Kimia" adalah murni milikku. hmmm, btw aku sarjana kimia gais heuheu

Komentar