Laporkan Penyalahgunaan

Label

Langsung ke konten utama

TOTAL SUSPENSI SOLID (TSS) dan TOTAL DISOLVED SOLID (TDS)


TOTAL SUSPENSI SOLID (TSS) dan TOTAL DISOLVED SOLID (TDS)
Mata kuliah Praktikum Kimia Lingkungan, Program studi Kimia Sains, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
RAMANDHATIA ULFA ATRIANTO (1157040047)


Abstrak
Tujuan percobaan untuk menentukan nilai Total Suspended Solid (TSS) dan Total Disolved Suspended (TDS) dalam air limbah sawah dengan metode gravimetri dan menentukan berat residu konstan. Metode gravimetri di gunakan untuk menentukan kadar yang terkandung dalam sampel. Objek percobaan merupakan air sawah di Kamping Pager Sari, Lembang-Bandung. Hasil perhitungan menyatakan kadar TSS yang terkandung sebesar 176 ppm dan kadar TDS sebesar 112 ppm.
Kata kunci : Total Suspended Solid (TSS), Total Disolved Suspended (TDS), gravimetri, limbah.

PENDAHULUAN
            Air merupakan suatu senyawa yang keberadaannya cukup melimpah di bumi. Sehingga keberadaannya sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup  makhluk hidup. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi umat manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia.
            Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain kepentingan rumah tangga, industri, perikanan, pertanian, dan sarana angkutan air. Sesuai kebutuhan akan air dan kemajuan teknologi air permukaan dapat dimanfaatkan lebih luas lagi untuk baku mutu sumber air minum dan air industri (Anonim, 2013).
            Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut:
1.      Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa penggolongan terlebih dahulu.
2.      Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.
3.      Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4.      Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.
Air yang berlimpah di muka bumi belum tentu semuanya bersih dan dapat langsung pakai. Pengotor yang terkandung beragam mulai dari zat retnik hingga ke logam berat. Untuk mengetahui nilai pengotor yang terkandung dalam air maka di lakukan percobaan mengenai total suspended solid (tss) dan total disolved solid (tds).  
Uji tss merupakan suatu cara untuk menguji kadar total padatan yang terlarut dalam suatu bahan makanan. Zat padat tersuspensi dapat bersifat organis dan inorganis. Zat padat tersuspensi dapat diklasifikasikan menjadi zat padat terapung yang selalu bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan anaorganis. Jumlah padatan tersuspensi dapat dihitung menggunakan Gravimetri. biasanya zat yang anorganis berupa Ca, K, Mg. Sedangkan tds yaitu ukuran zat terlarut yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya zat yang terlarut dalam air harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 mikrometer. Penyebab utama terjadinya tds adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umu dijumpai di perairan. Seperti air buangan yang sering mengandung molekul sabun, deterjen, surfaktan yang larut dalam air (Anonim, 2013).
Tujuan dilakukannya percobaan ini untuk menentukan nilai TSS dan TDS yang terkandung dalam sampel air limbah sawah dengan metode gravimetri dan menentukan berat residu konstan. Prinsipnya sampel yang diperoleh di uji dengan teknik pengabuan. Dimana sampel di bakar dengan oven hingga menyisakan zat anorganik berupa logam atau ion-ion alkali yang dapat larut dengan air.


METODE
            Percobaan ini dilakukan dengan teknik pengabuan dan untuk menghitung kadar pengabuannya menggunakan metode gravimetri. pada percobaan ini sampel air yang di gunakan berasal dari sebidang sawah yang terletak di kampung Pager Sari, Lembang-Bandung.
            Air yang diperoleh di bekukan dengan suhu -40C dengan durasi kurang dari 24 jam. Alat yang digunakan dalam percobaan ini berupa oven untuk memanaskan sampel dan cawan sebagai wadah sampel. Cawan yang akan digunakan terlebih dahulu di bersihkan dan di oven selama 1 jam dengan suhu 1050C. Cawan kemudian disimpan dalam desikator selama 10 menit dan ditimbang untuk mengetahui berat awal.
            Sampel yang beku di cairkan terlebih dahulu di atas waterbath. Sebanyak 50 ml sampel dalam gelas kimia disaring menggunakan kertas saring. Kertas saring yang akan gunakan ditimbang terlebih dahulu dan di bilas dengan aquades sebanyak 3 kali dengan masing-masing volume 10 ml.
            Filtrat yang diperoleh hasil penyaringan dimasukkan ke dalam cawan porselen 1 dan kertas saring beserta residu dimasukkan ke dalam cawan porselen 2. Keduanya di oven selama 1 jam dengan suhu 1050C. Untuk proses penimbangan, suhu sampel harus sama dengan suhu ruangan oleh karena nya disimpan dalam desikator. Kedua cawan porselen ditimbang untuk mengetahui massanya setelah suhunya kontan.
            Nilai yang di peroleh dari penimbangan selanjutnya di olah untuk menghasikan kadar TSS dan kadar TDS dengan rumus:
Kadar TSS ( mg/L) =
KadarTDS(mg/L)=

A = berat kertas saring+residu kering (mg)
B = berat kertas saring (mg)
C= berat cawan+residu hasil pemanasan (mg)
D= berat  cawan  kosong pemanasan  (mg)


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
            Hasil penimbangan dari percobaan dapat di lihat pada tabel berikut;
            Tabel 1. Hasil penimbangan cawan dan kertas saring (preparasi)
Berat cawan porselen 1
Berat cawan porselen 2
Berat kertas saring
50,5623 gram
48,0209 gram
1,1017 gram

Dari tabel di atas dapat dilihat perbedaan berat cawan. Hal ini dapat terjadi karena dua cawan tersebut berbeda merk sehingga berat yang timbul pun berbeda.
Tabel 2. Penimbangan setelah pengovenan
Cawan 1 + residu
Cawan 2 + filtrat
51,6728 gram
48,0265 gram

            Sampel yang memiliki material tersuspensi memiliki efek yang kurang baik terhadap kualitas bahan air karena dapat menyebabkan menurunnya kejernihan air dan dapat mempengaruhi kemampuan ikan untuk melihat dan menangkap makanan serta menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air.
Selain itu beberapa padatan total terlarut alami berasal dari pelapukan dan pelarutan batu dan tanah. Peningkatan padatan terlarut dapat membunuh ikan secara langsung, meningkatkan penyakit dan menurunkan tingkat pertumbuhan ikan serta perubahan tingkah laku dan penurunan reproduksi ikan.
Sampel yang di gunakan adaah air sawah karena ikan juga mampu hidup di sawah. Selain itu irigasi sawah juga bisa saja melarutkan pupuk kimia. Sampel yang di peroleh sehari sebelum praktikum harus dibekukan agar mikro bakteri yang tidak di inginkan tidak dapat tumbuh berkembang.
Cawan yang di gunakan harus benar-benar bersih sehingga dilakukan pencucuian dan pengovenan. Tujuannya agar air dan pengotor yang tersisa tidak mengganggu hasil penimbangan. Data hasil penimbangan dapat dilihat di tabel yang telah tertera di atas.
Penyaringan terhadap sampel dilakukan untuk memperoleh TSS. Sampel disaring menggunakan kertas saring. Sebelumnya kertas saring dibilas dengan aquades agar kertas saring menempel pada dinding corong sehingga nantinya tidak ada residu yang dapat lolos.
Pengovenan dilakukan 5 derajat diatas titik didih air dimaksudkan agar air (sampel) menguap sempurna sehingga bisa menyisakan abu residu untuk selanjutnya di hitung dengan metode gravimetri. Setiap penimbangan yang dilakukan harus teliti dan hati-hati dikarenakan ke akuratan sangat di utamakan dalam metode gravimetri. Hasil dari perhitungan menunjukan bahwa dari 50 ml sampel air sawah mengandung kadar TSS sebesar 176 ppm dan TDS sebesar 112 ppm.

KESIMPULANd
            dari serangkaian percobaan yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa:
1.      Kadar TSS dan TDS dalam sampel limbah air sawah dengan metode gravimetri adalah 176 ppm dan 122 ppm
2.      Berat residu konstan adalah 0,0088 gram.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Laporan TDS dan TSS.
            Di akses pada tanggal 1 Maret 2018 pukul 20.18 WIB

Anggrahita. 2015. Laporan Praktikum Pemeriksaan TSS TDS.
            di akses pada tanggal 1 maret pukul 20.30 WIB

Nasution, MI. 2008 Penentuan Jumlah Amoniak dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate. Universitas Sumatra Utara.
Sumantri Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.


hi! aku Ocin Atrian. hari ini pekerjaanku adalah seorang guru, penari, dan penata make up. Beberapa postingan mengenai "Kimia" adalah murni milikku. hmmm, btw aku sarjana kimia gais heuheu

Komentar